Lontar Sanghyang Maha Jnana

Lontar Sanghyang Maha Jnana adalah lontar yang mengandung ajaran Siwatattwa, ajaran untuk mencapai kelepasan, disajikan dalam bentuk tanya jawab antara sang putra dengan sang ayah, Bhatara Kumara dengan Bhatara Guru.

Dan sebagaimana lontar ini dijelaskan termasuk lontar kamoksan, oleh karena itu perlulah kiranya pembaca bila ingin mempraktekkan ajian-ajian ini dituntun oleh seorang guru agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Adapun ajaran-ajarannya itu ialah :
  • Apakah yang disebut tidur dan jaga? Dasendriya itu disebut tidur, dan Panca Bayu yaitu 
    • prana, 
    • apana, 
    • samana, 
    • udana, dan 
    • wyana disebut jaga.
  • Pradhana adalah malam hari, Purusa adalah matahari malam hari, dan atma adalah jnana (kebijaksanaan)
  • Purusa adalah kusir, pradhana adalah badan, kereta adalah Dasendriya, dharma-dharma adalah tali tali lisnya
  • Bhatara Wisnu adalah kereta, Bhatara Brahma adalah lembu, Bhatara Iswara adalah kusir, Bhatara Siwa berada di tengah kereta sebagai jiwanya
  • Di dalam tri bhuwana terdapat 
    • Brahma bhuwana, 
    • Wisnu bhuwana, dan 
    • Rudra bhuwana. dan pada inti bhuwana terdapat tri kona, tempat Bhatara Siwa
  • Tryaksara dan tripada (Brahmapada, Wisnupada, dan Rudrapada) adalah Ongkara. Pikiran yang teguh berlindung pada Bhatara Siwa, Siwalingga yang tidak ada bandingannya
    • Dewanya jagrapada ialah Bhatara Brahma, 
    • dewanya Swapnapada ialah Bhatara Wisnu, 
    • dewanya Susuptapada ialah Bhatara Rudra
    • dewanya Turyapada ialah : Bhatara Maheswara
    • dewanya Turyantapada ialah Bhatara Mahadewa
    • dewanya Kewalyapada ialah Bhatara Isana, dan 
    • dewanya Paramakewalyapada ialah Bhatara Paramasiwa yang disebut Kamoksan
  • Omkara amat mulia, paling mulia diantara mantra, amat halus. Dengan sarana Omkara, seorang Yogiswara mendapatkan Kamoksan
  • Untuk dapat memahami akan adanya Bhatara amat sulit. Orang yang mengetahui Tattwa Bhatara akan mencapai moksa.
***