Taksu

Taksu adalah pancaran energi maya sebagai kekuatan kharisma yang secara gaib dapat masuk kedalam diri seseorang dan mempengaruhi tri pramana orang tersebut,
  • baik cara berpikir, 
  • berbicara, maupun 
  • tingkah lakunya. 
Di Bali, taksu itu bisa diartikan sama dengan sakti atau wisesa.
Taksu merupakan suatu yang dianggap gaib. Tidak hanya manusia, suatu objek tertentu yang besifat sakral juga bisa dikatakan memiliki Kharisma atau taksu itu sendiri, tetapi suatu objek tersebut tidak melalukan proses pengembangan atau proses pemancaran Kharisma tersebut, melainkan Kharisma itu sudah terpancar dengan sendirinya dan sudah memiliki nilai taksu yang kuat, seperti contohnya adalah sebuah arca-arca di Bali, Pura, dan benda-benda sakral lainnya.
Sehingga sebuah Taksu dapat memberikan seseorang kewibawaan dan kekuatan yang dalam pemujaannya disebutkan sebagai berikut :
Sebuah taksu juga disebutkan dapat memberikan daya majik seperti halnya pregina maupun balian ketakson agar semua pekerjaan berhasil dengan baik.
Sehingga dengan tetap menjaga kesucian dan kebersihan baik itu cara berpikir, berbicara, maupun tingkah laku itulah dikatakan kita hendaknya dapat memahami lebih dalam tentang Tri Kaya Parisudha seperti apa yang dibilang leluhur kita dulu.
Taksu akan langgeng jika diperoleh dari jalan kebenanaran yang dalam basa Bali disebutkan taksu pacang langgeng yening kayun setata mlajahang saha nincapang bobot angga miwah kesucian spiritual ida dané, inggih puika :
  • Taksu prasida kapolihang antuk sakatah pamargi, utamannyané kapolihang antuk pamargi sané becik mangda asilnyané nglantur taler becik. 
  • Taksu wénten makudang-kudang sorohnyané, inggih punika taksu kabakta saking embas (keturunan), taksu kapolihang saking malajah miwah taksu kapolihang saking nunas.
***