Banten Sesayut

Banten Sesayut atau Banten tatebasan kalau disimak dari arti kata Sesayut, yang berakar dari kata “Sayut” atau nyayut memiliki arti :
Mengharapkan, mendoakan, mensthanakan dan mengembalikan.
Sedangkan Tatebasan yang berakar dari kata “Tebas” yang memiliki arti sama dengan Sesayut.

Setiap upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu akan memakai Banten Sesayut atau Banten Tatebasan yang berbeda-beda sesuai dengan harapan dan tujuan upacara yang dilaksanakan, begitu juga dalam upacara Dewa-yadnya akan memakai Banten Sesayut sesuai dengan Ista Dewata yang akan di sthanakan atau di puja.

Dan oleh Ida pandhita Mpu Jaya Wiajayananda dalam dokumen tetandingan banten sesayut dalam forum jaringan Hindu nusantara di Facebook (ref) untuk Tetandingan Banten Sesayut Yang Digunakan Dalam Upacara Luir Ipun :
Sedangkan : Sesayut /Penuntun Dewa/ dalam berbagai jenis-jenis sesayut untuk para dewata disebutkan isinya yaitu :
Penek 3; Saraswati 3; orthi 3; pasepan 3; tulung urip 3; jajanya 3 galah; ketipat sambutan 3 galah; Iwaknya taluh bukasem 1; Mesampyan çri, metatakan beras jinah 225; raka woh-wohan genep dadi atanding.
Untuk mantra mendoakan oleh seorang pemangku dalam nganteb Banten Sesayut ini disebutkan diucapkan sebagai berikut :
OM Sangkepaning pramanta, Negara sya muniwantam
Dewa samsthita yogante, Brahma Wisnu Maheswaram
OM Pujasya mantrasya, Tri-aksara maha kodratam
Brahmangga murcage yuktam, Siwangga mantra matmakam
OM Panca bhuwana tattwan ca, Asta dewa dalan bhawet
Dewa samsthita yogante, Brahma Wisnu Maheswaram
***