Adi Parwa

Adi Parwa atau "Adiparwa" adalah parwa pertama dari epos Mahabharata yang menceritakan kisah pemutaran gunung mandara giri di lautan Ksirarnawa yang dalam lontar adiparwa dikisahkan Sang Garuda yang berperang melawan ribuan naga untuk mendapatkan tirtha amerta agar dapat menolong ibunya dari perbudakan.

Dalam adiparwa tersebut, juga diceritakan munculnya tokoh - tokoh dan kisah awal dari cerita mahabharata ini sebagaimana disebutkan dalam kutipan artikel Adiparwa | harunjaya33 yang diantaranya :
  • Beberapa lama setelah gunung diputar, keluarlah Ardhachandra, Dewi Sri, Dewi Lakshmi, kuda Uccaihsrawa, dan Kastubhamani. Semuanya berada di pihak para Dewa.
  • Munculnya cerita asal-usul Raja Parikesit dikutuk Begawan Çrunggī dan karenanya mati digigit Naga Taksaka dan atas permintaan maharaja Janamejaya, raja Hastinapura, anak mendiang prabu Parikesit (Parīkşit) dan cicit Pandawa untuk menghukum naga tersebut, yang telah membunuh raja Pariksit.
  • Cerita asal mula Hyang Agni (dewa api).
  • Kisah sang Jaratkāru mengawini sang Nāgini (naga perempuan) yang melahirkan sang Astika.
  • Upaya para dewa untuk mendapatkan tirta amrta atau air kehidupan, serta asal-usul gerhana matahari dan bulan.
  • Cerita asal-usul dan sejarah nenek moyang Kurawa dan Pandawa. Kisah Sakuntala (Çakuntala) yang melahirkan Bharata, yang kemudian menurunkan keluarga dari Raja Bharata
  • Cerita kelahiran dan masa kecil Kurawa dan Pandawa. Permusuhan Kurawa dan Pandawa kecil, kisah dang hyang Drona, hingga sang Karna menjadi adipati di Awangga.
  • Kisah sang Bima (Bhîma) mengalahkan raksasa Hidimba dan mengawini adiknya Hidimbî (Arimbi) serta kelahiran Gatot Kaca
  • Kemenangan Pandawa dalam sayembara Drupadi
  • Dibaginya negara Hâstina menjadi dua untuk Kurawa dan Pandawa, 
  • Pengasingan sang Arjuna selama 12 tahun dalam hutan, lahirnya Abimanyu (Abhimanyu) ayah sang Parikesit, hingga terbakarnya hutan Kandhawa tempat naga Taksaka bersembunyi.
  • Arjuna mengasingkan diri ke hutan dengan menjelajahi penjuru Bharatawarsha yang selama masa pengasingannya Sang Arjuna memiliki tiga istri lagi.
  • Sayembara perebutan Dewi Dropadi / Drupadi dimana para Pandawa menyamar sebagai seorang Brāhmana. Sebuah sasaran diletakkan di tengah-tengah arena, dan siapa yang berhasil memanah sasaran tersebut dengan tepat, maka ialah yang berhasil mendapatkan Dewi Drupadi.
  • Kisah Prabu Santanu dan Keturunannya. Raja Santanu menikahi Dewi Gangga, kemudian berputera 8 orang. Tujuh puteranya yang lain ditenggelamkan ke sungai oleh istrinya sendiri, sedangkan puteranya yang terakhir berhasil selamat karena perbuatan istrinya dicegah oleh Sang Raja. Puteranya tersebut bernama Dewabrata, namun di kemudian hari bernama Bhisma. Raja Santanu menikah sekali lagi dengan seorang puteri nelayan bernama Satyawati. Satyawati melahirkan 2 putera, bernama Chitrāngada dan Wicitrawirya.
  • Drestarastra  mengangkat Yudistira sebagai putra mahkota kerajaan Astina Pura yang menyebabkan Duryodana iri hati dengan Yudistira, ia mencoba untuk membunuh pandawa lima beserta ibu mereka yang bernama Kunti dengan cara menyuruh mereka berlibur ke tempat yang bernama Eka cakra.
  • Kisah Bagawan Dhomya menguji tiga muridnya yang bernama :
    • Sang Utamanyu, disuruh mengembala sapi dan tidak diperbolehkan untuk meminta-minta air kalau ia sedang haus saat mengembala sapi.
    • Sang Arunika disuruh bersawah yang dengan berhati-hati Sang Arunika merawat biji padi yang ditanamnya. 
      • Ketika biji-bijinya sedang tumbuh, datanglah hujan membawa air bah yang kemudian merusak pematang sawahnya.
      • Berhasilnya ujian yang dilaksanakan, akhirnya beliau dianugerahi nama oleh gurunya menjadi Rsi Uddalaka.
    • Sang Weda disuruh tinggal di dapur untuk menyediakan hidangan yang terbaik buat gurunya dan selalu harus menuruti perintah gurunya, meski yang buruk sekalipun. Segala perintah gurunya dikerjakan dengan baik. Maka dari itu, Sang Weda dianugerahi segala macam ilmu pengetahuan, mantra weda, dan kecerdasan.
  • Sang Kadru menetas, dan lahirlah ribuan para Naga yang terkemuka yaitu Sang Anantabhoga, Sang Wasuki / Basuki dan Sang Taksaka.
  • dll
Demikian disebutkan beberapa kisah dari Adi Parwa dari Epos Mahabharata yang sebagaimana disebutkan kutipan babad bali dalam Pedoman dasar pembangunan Padmasana, kisah dalam pemutaran Mandara Gin tersebut dimana Naga Anantabhoga mencabut gunung Mandara, Bedawang Nala menyangganya, Naga Basuki melilit, dan para Dewa dan raksasa memutarnya. Akhirnya Wisnu yang mengendarai Garuda menguasai Amerta tersebut.
***