Bharata Yudha

Bharata Yudha atau (Bharatayudha; Baratayuda) berasal dari dua suku kata yaitu : "Bharata" dan "Yudha",
Jadi Bharata Yudha adalah kisah perang saudara yang terjadi dalam keluarga Raja Bharata sebagai pedoman / filsafat atas kemenangan dharma melawan sifat adharma atau asubha karma dalam menjelajahi Mahabharata "perang Bharata Yudha" yang dijelaskan secara panjang lebar dalam singkat ceritanya disebutkan diakhiri oleh kemenangan para Pandawa.

Memang benar, rwa bhineda dalam kehidupan ini pasti ada.

Setelah perang Bharatayuda diceritakan selesai, Dinasti Yadawa mengalami masa jaya selama 36 tahun dibawah kepemimpinan Sri Krishna, Sang Wisnu yang mewujud di dunia untuk menegakkan dharma dan mengalahkan adharma yang merajalela.
Dimana sebuah bangsa atau seorang manusia mengalami penderitaan, maka semangatnya bangkit untuk berjuang melepaskan diri dari kesengsaraan. 
Akan tetapi waktu itu, sudah tidak ada tantangan, hidup terasa nyaman, sebuah bangsa atau seorang manusia sering lalai dan terbuai oleh kenyamanan dan kenikmatan pancaindera
Demikianlah, setelah perang Bharatayuda dinasti Yadawa menjadi sombong, arogan dan gemar berpesta pora.
Diceritakan bahwa pada saat Yudistira naik tahta, dunia telah memasuki zaman Kali Yuga atau zaman kegelapan. 
Ia telah melihat tanda-tanda alam yang mengerikan, yang seolah-olah memberitahu bahwa sesuatu yang mengenaskan akan terjadi. 
Hal yang sama dirasakan oleh Kresna. 
Ia juga merasa bahwa kejayaan bangsanya akan berakhir, sebab ia melihat bahwa banyak pemuda Wresni, Yadawa, dan Andhaka yang telah menjadi sombong, takabur, dan senang minum minuman keras sampai mabuk.
Selanjutnya kisahnya dapat disimak pada Mosalaparwa atau Mausalaparwa sebagai kitab keenam belas dari seri kitab Mahabharata. 
Adapun ceritanya mengisahkan musnahnya para Wresni, Andhaka dan Yadawa, sebuah kaum di Mathura-Dwaraka (Dwarawati) tempat Sang Kresna memerintah. 
Kisah ini juga menceritakan wafatnya kehidupan Sri Krishna dan saudaranya, Raja Baladewa.
***