Bedogol

Bedogol adalah jenis patung yang berada di kawasan / tempat suci sebagai perwujudan dalam atribut tertentu dalam penempatannya.
Di Bali, pada umumnya sebuah bedogol terbuat dari batu, batu padas ataupun kayu dalam ukuran yang lebih besar namun memiliki makna dalam hal spiritual dan religius tertentu setelah dilaksanakan proses pemlaspasan dalam hal sakraliasinya.
Keberadaan bedogol juga disebutkan berbeda dengan sebuah togog yang hanya sebagai dekoratif belaka namun sebuah bedogol memiliki makna dan diyakini sebagai perwujudan dalam atribut tertentu dalam penempatannya di kawasan tempat suci seperti halnya disebutkan seperti berikut :
  • Bedogol Mahakala di depan apit lawang sebagai penjaga kesucian pura agar tidak mengganggu manusia dalam pelaksanaan upacara yadnya dan piodalan yang sedang dilangsungkan di pura tersebut.
  • Dimana Bedogol dalam kawasan suci menurut kanduksupatra disebutkan yang berada di tengah perempatan catus pata atau pertigaan sebagai tugu peringatan bahwa di tempat itu merupakan tempat suci
    • Bedogol itu merupakan titik pusat dari kawasan itu. 
    • Sebagai tempat yang angker, tempat dimana tersimpan aura kesucian sekaligus kekeramatan, sehingga disimbolkan dengan bedogol (patung raksasa) sebagai kekuatan Dewa ya Bhuta ya. Artinya di sana adalah tempat memohon dan melepas.
      • Untuk melakukan ritual tertentu kehadapan penguasa alam semesta atau kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa untuk memohon waranugraha atau anugrah tertentu.
      • Dan mengembalikan sesuatu yang tak diinginkan atau sesuatu yang tak baik agar kembali ke alamnya masing-masing.
Dilihat dari segi lokasi penempatannya tampaknya bedogol sebagai jenis patung dalam Agama Hindu menurut pan belog sebagaimana dijelaskan itu juga mempunyai fungsi magis dan dekoratif. 
  • Dalam sebuah pura bila bedogol itu di tempatkan di depan gedong, candi bentar, paduraksa sebagai dwarapala (penjaga pintu), maka bedogol itu kemungkinan berfungsi magis juga berfungsi dekoratif. 
  • Patung tersebut biasanya diwujudkan dengan membawa senjata-senjata tertentu (atribiut; ayudha dewata).
Bila bedogol itu ditempatkan pada lokasi yang dianggap mempunyai magis, seperti : pempatan/catuspatha, pahteluan/marga tiga dan pada lokasi lain, yang dianggap mempunyai magis, maka bedogol itu berfungsi magis.
***