Magis

Magis adalah sebuah kekuatan gaib secara niskala dan spiritual religius seperti halnya disebutkan :
  • Kekuatan magis aksara wijaksara yang biasanya digunakan sebagai aksara suci dalam kajang pada saat upacara ngaben disebutkan bertujuan untuk menyelamatkan manusia dan habitatnya; menuju jagadhita dan moksa sehingga nantinya dapat bersatu dengan sang pencipta kembali.
  • Mantra atharwa weda yang bersifat magis sebagai bagian dari weda sruti untuk mengantarkan umat mencapai kebahagiaan rokhani.
  • Sebuah nekara disebutkan mengandung nilai simbolis magis yang tinggi, konon dijadikan media untuk memohon hujan.
  • Babad yang bersifat sakral magis, dikeramatkan dan memiliki nilai sakralitas/kesaktian (berbau kutukan) dan magis/kesaktian yang dipercaya masyarakatnya.
  • Aura mistis marga tiga yang dihuni oleh makhluk alam, secara kasat mata, marga tiga menjadi sentra untuk melakukan berbagai kehidupan.
  • Pasupati sebagai permohonan untuk menghidupkan benda - benda sakral dengan menggunakan upacara pasupati untuk dapat memberi kekuatan magis pada benda - benda sakral seperti keberadaan sebuah arca pada sebuah tempat suci.
  • Proses sakralisasi itu penting, seperti halnya dalam perwujudan rangda yang akan menampakkan nilai magisnya sehingga masyarakat penyungsungnya makin merasa dekat dengan rangda untuk mendapat kesucian serta kehidupan secara rohani.
  • dll.
Orang yang percaya dan menjalankan magis dalam hubugan defenisi antropologi, agama, budaya, kepercayaan dan magis disebutkan mendasarkan idenya pada dua hal, yaitu:
  • Bahwa dunia ini penuh dengan daya-daya gaib, yang disebut daya-daya alam oleh orang modern.
  • Bahwa daya-daya gaib tersebut dapat digunakan, tetapi penggunaannya tidak dengan akal pikiran melainkan dengan cara yang irasional (niskala).
Dahulu, dalam perkembangan seni masyarakat primitif, kedudukan magis sangatlah penting. Boleh dikatakan semua upacara keagamaan, sikap hidup orang-orang primitif, terutama sikap rohani mereka bersifat magis karena magis merupakan segala perbuatan atau abstensi dari segala perbuatan mereka untuk mencapai suatu maksud tertentu melalui kekuatan-kekuatan yang ada di alam gaib.
***