Swadharma

Swadharma berasal dari kata "Swa" dan Dharma yang berarti :

Tugas dan kewajiban kita sehari - hari dalam hidup ini yang dilaksanakan dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab (dharma kriya) yang dalam catur dharma disebutkan yaitu :
Manusia haruslah berbuat, berusaha dan bekerja untuk kebahagiaan keluarga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yaitu dengan menempuh cara prikemanusiaan yang sesuai dengan ajaran-ajaran agama.
Karena setiap pekerjaan dan usaha disebutkan akan berhasil dengan baik, apabila dilandasi dengan Sad Paramita untuk menuju keluhuran dan selalu bertingkah laku yang baik (Tri Kaya Parisudha) dalam pergaulan.
Jadi jauhilah sifat lengit atau malas dalam keseharian dan laksanakan tugas-tugas kehidupan kita masing - masing dengan sebaik-baiknya, misalnya menjadi :
  • murid
  • guru
  • pegawai, 
  • orang tua
  • gubernur, 
  • Pejabat Pemerintah (Guru Wisesa)
  • Pengusaha | berkaitan dengan hubungan antara bisnis dan agama hendaknya dikembangkan suatu paradigma bahwa berbisnis itu sebagai media beragama. Karena lewat bisnis kita bisa menolong banyak orang.
  • dll 
Agar nantinya dapat mewujudkan kedamaian, kesentosaan dalam keluarga, bangsa, negara dan alam semesta beserta isinya.

Pada dasarnya ada dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam swadharma hidup ini yaitu :
Dalam mantra sembahyang sehari - hari juga disebutkan dapat diucapkan doa-doa seperti berikut ini :
  • Doa mulai belajar :
Dharmam wasànas tapasodatistat
tasmajjatam brahmanam brahma
lyestham dewasca sarwe amrttna sàkama 
Om purwe jato brahmano brahmacari
(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama. Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap makhluk hanya dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa memancar.)
Om Avignam Astu

Namo Sidham

Om Sidhirastu Tad Astu

Astu Svaha
(Sang Hyang Widhi Wasa, Semoga Atas Perkenaan-Mu, Tiada Suatu Halangan bagi kami Untuk Memulai Pekerjaan Ini, dan Semoga Sukses)
Dalam swadharmaning yadnya disebutkan :
Bahwasannya yadnya, bhakti.. yang baru saja dia laksanakan.. Ternyata, tidaklah hanya semata-mata doa, rasa syukur, bakti.. permohonan pribadi saja..
Tetapi juga bangkitnya etos kerja umat yang terbangun dalam wujud kebersamaan akibat kekokohan interaksi sosial yang dilandasi gotong royong.
 
***