Acara Agama

Acara Agama adalah tata cara pelaksanaan ajaran agama yang diwujudkan dalam tradisi upacara sebagai wujud simbolis komunikasi manusia dengan Tuhannya yang dalam kutipan acara agama ~ Balinese sebagaimana disebutkan,
  • Dalam fenomena keberagamaan Hindu di Bali, acara agama tampaknya lebih menonjol dibandingkan dengan aspek lainnya. 
  • Acara agama yang seringkali juga disebut upacara yadnya atau ritual keagamaan merupakan pengejawantahan dari tattwa dan susila agama Hindu yang beberapa pengertian disebutkan,
  • Bentuk pelaksanaan hari suci sebagaimana disebutkan Acara Agama III yang tercermin dalam kegiatan praktis untuk menunjukkan rasa bhakti seperti yang disebutkan beberapa pengertian dalam upacara yadnya,
    • Sudi Wadani | pernyataan penyucian yang sah.
    • Plawa | berasal dari daun tumbuh-tumbuhan yang berdasarkan lontar Yajna Prakerti sebagai simbol tumbuhnya pikiran yang hening dan suci. 
    • Upakara | sarana perantara sembah bhakti umat Hindu Dharma kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 
    • Upacara dilengkapi dengan bebantenan yang bertujuan untuk melakukan hubungan antara Atman dengan Paramatman yaitu hubungan antara manusia dengan Hyang Widhi beserta manifestasiNYA. 
    • Agnihotra | dipercaya menimbulkan hujan, dari hujan timbul makanan, dari makanan lahir mahkluk hidup.
    • Urassari dibuat dari jejahitan, tetuesan dan reringgitan pertama dibuat garis silang menyerupai tapak dara yaitu bentuk sederhana dari Swastika
    • waktu pelaksanaan upacara hari wetonan Sang Hyang Semar pada kamis sore (Malem Jum’at Legi ),  Jam 16.00,  tiap 35 hari sekali.
    • Dan berkaitan dengan hari suci keagamaan disebutkan sebagai bentuk pelaksanaan ajaran agama yang tercermin dalam kegiatan praktis untuk menunjukkan rasa bhakti kepada Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, kepada leluhur/roh nenek moyang, kepada sesama manusia dan kepada orang-orang suci, kepada alam semesta beserta isinya.
Dan sebagai renungan dalam acara Agama Hindu I disebutkan bahwa :
Disamping karena menganut konsepsi ke-Tuhan-an (Theisme) yang berbeda, munculnya keberagaman dalam hidup umat Hindu juga disebabkan karena sifat agama Hindu yang senantiasa memberi tempat yang layak pada adat istiadat dan budaya setempat dimana umat Hindu itu berada.
***