Kebudayaan

Kebudayaan, berasal dari kata budaya yaitu "budi & daya" yang merupakan kekuatan dari akal pikiran manusia yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sehingga pentingnya pelestarian cagar budaya yang meliputi hubungan erat kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia.
Dalam sebuah karya tulis perkembangan kebudayaan Indonesia asli, Fritaz A Wagner, 1959 dalam bukunya "Indonesia, The Art of an Island Group" menyebutkan: 
"On Bali Culture Develop a unique character, Pra Hindu, Hindu-Budha, Hindu Javanese element merged to form unity and diversity".
Dan sampai saat ini pun, masyarakat Bali dikenal sangat menjunjung budayanya sendiri sehingga perkembangan seni seperti halnya dramatari Topeng Bondres, tari-tarian, Calonarang dll yang sudah memasyarakat, 
"Dimana dapat dinikmati pada setiap upacara yadnya atau upacara agama yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bali itu sendiri".
Kebudayaan menurut Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, MS dalam artikelnya, pengaruh kebudayaan tionghoa terhadap peradaban budaya bali yang dimulai pada permulaan abad masehi,
Sehingga saat itu terjadi proses akulturasi antara budaya asli dengan budaya luar lainnya yang selain dengan Tiaonghoa, Cina juga dengan kebudayaan Hindu dan Buddha serta kebudayaan - kebudayaan dari negara - negara lainnya yang pada akhirnya memperkaya khasanah budaya Bali itu sendiri.
Konsep “kebudayaan” (Koentjaranigrat, 1981: 9) juga berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan 
  • belajar, 
  • beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
Karena demikian luasnya pengertian kebudayaan, maka oleh Koentjaraningrat (1981:2) guna keperluan analisis konsep kebudayaan itu perlu dipecah lagi ke dalam tujuh unsur kebudayaan yang universal :
  1. Sistem religi dan upacara keagamaan; 
  2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan; 
  3. Sistem pengetahuan
    • Ilmu pengetahuan yang sejatinya merupakan teman yang sangat baik untuk dapat menghantarkan kita menuju masa depan yang lebih baik.
  1. Bahasa;
    • Bahasa Bali, umumnya untuk berkomunikasi bagi masyarakat Bali yang juga termasuk keluarga bahasa Indonesia. 
    • Bahasa Kawi, amat diperkaya oleh Bahasa Sansekerta tetapi bahasa Kawi tetap mempertahankan identitasnya sebagai salah satu bahasa Nusantara. 
    • Bahasa Sansekerta, mendapat pengaruh kuat dari bahasa-bahasa lokal yang ditulis dengan kombinasi aksara swalalita dan digunakan dalam kitab-kitab suci. 
    • Daiwi Wak, bahasa sabda dewata sebagai penuntun hidup untuk berhubungan dengan Sang Hyang Widhi.
  1. Kesenian; 
    • Dengan pelajaran kesenian dan rasa cinta terhadap budaya harus ditanamkan sejak kecil pada sekaa teruna - teruni maka dengan demikian mereka akan terbiasa mencintai budaya Bangsanya.
  1. Sistem mata pencaharian hidup; 
  2. Sistem teknologi dan peralatan.
Dengan kekuatan dari akal pikiran dan budi pekerti yang dimiliki dalam menerima budaya luar, masyarakat Bali selalu terbuka tetapi disertai dengan usaha selektif dan adaptasi sehingga tidak kehilangan kepribadian dan kebudayaan bangsa dan budaya Bali itu sendiri.
Sehingga dalam pengembangan kebudayaan ini juga diperlukan sikap saling tolong menolong serta menghargai antar sesama sebagai ciri khas Bangsa Indonesia seperti dengan melakukan kegiatan gotong royong di bidang sosial kemasyarakatan yang juga dapat melibatkan sekaa teruna teruni untuk dapat menumbuhkan hubungan harmonis sebagai rasa cinta terhadap budaya sendiri yang harus ditanamkan dari sejak kecil.
Budaya dalam kutipan studi komparatif bahasa jepang dan bahasa bali sebagai identitas suatu budaya yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi disebutkan,

Budaya sebagai suatu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. 

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya :
  • Pola-pola perilaku, 
  • Bahasa, 
  • Peralatan hidup, 
  • Organisasi sosial, 
  • Agama
  • Seni dan lain-lain,
Semua itu ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat dengan bahasa sebagai alat atau perwujudan budaya dan secara tidak langsung merupakan bagian dari kebudayaan itu sendiri yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. 

Dan melalui bahasa; 
Manusia pun dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. 
Misalnya, ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya akan timbul berbagai istilah kebudayaan yang merupakan produk dari budaya. 
Contoh beberapa istilah kebudayaan akibat interaksi sosial masyarakat yang dimiliki oleh dua buah budaya yang berbeda, dapat dilihat antara bahasa yang timbul digunakan oleh masyarakat jepang dan masyarakat bali.
  • Diharapkan dengan menguasai bahasa setempat, kita mampu mengenal budaya tempat tersebut. 
  • Dalam dunia lintas budaya, 
    • Hal ini dikatan sangatlah penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses penyampaian atau pemaknaan suatu bahasa, 
    • "Karena bahasa pada suatu daerah sangat berkaitan erat dengan budaya daerah tersebut".
***