Sanatana Dharma

Sanatana Dharma adalah jalan abadi dan kebenaran dharma sejati yang bersumber dari Sang Hyang Widhi, yaitu suatu kebenaran yang abadi berdasarkan atas kitab suci weda dimana dalam Mantram Hindu dijelaskan bahwa :
Weda sebagai panduan hidup manusia sepanjang zaman karena Hyang Widhi telah mewahyukannya untuk diikuti oleh seluruh umat manusia.
Sehingga untuk menjadi yang utama, manusia hendaknya menempuh jalan hidup yang ilmiah. Jalan hidup ilmiah hanya dapat diperoleh melalui proses belajar dan pembelajaran untuk dapat meningkatkan kecerdasan.
Siapapun dan dalam kondisi apapun dapat menjadi seorang Hindu Dharma dan mempraktekkan serta mendapatkan manfaat dari pengajaran Veda yang akan memberi keuntungan dalam berbagai cara.
Maka dari itu sebagaimana dijelaskan pula bahwa :
Salah satu aspek Sanatana Dharma yang merupakan hakekat abadi dari jiwa / atman yang meliputi semua mahluk khususnya dalam diri manusia terjadilah proses belajar dan pembelajaran yang sifatnya universal, tidak membedakan waktu, tempat, budaya, agama, ras, usia, suku bangsa, gender, dll karena dunia ini selalu terdapat rwa bhineda yang selalu mewarnai kehidupan ini. 
Kehidupan di dunia ini akan selalu mengingatkan bahwa ada proses, tujuan hidup dan ikatan yang hendaknya harus selalu diingat dimana dalam ramalan dan kebangkitan Hindu berkaitan dengan pembawa ajaran Hindu ke Dunia juga disebutkan bahwa :
Agama yang bersumber dari Veda dikenal sebagai sanatana-dharma, atau agama yang kekal, karena ia melampaui segala konsep ruang dan waktu buatan manusia. 
Itu berarti :
Dharma sejati sebagai jalan keabadian tidak bisa dibuat oleh manusia, diawali oleh manusia, atau bahkan oleh makhluk-makhluk lain yang lebih dari manusia. 
Karena Sanatana Dharma ini merupakan ajaran dan petunjuk langsung dari Tuhan
“Dharman tu saksad bhagavad pranitam.” Dharma ini tidak bermula dari makhluk fana apapun (apauruseya).
Apauruseya yang artinya bukan dari Purusa atau manusia; 
Sebab dalam kronologi turunya wahyu Tuhan disebutkan bahwa para rsi penerima wahyu berfungsi hanya sebagai instrument (sarana) dari Tuhan Yang Maha Esa untuk menyampaikan ajaran suci-Nya.
***