Karya Agung Mamungkah dan Ngenteg Linggih

Indik Karya Agung Mamungkah dan Ngenteg Linggih | Umat Hindu Bali umumnya dipengaruhi upakara (Ritual). Namun demikian, menghayati filsafat dan susila agama sangat perlu, guna meningkatkan penghayatan terhadap makna Yadnya,
    • untuk memupuk kesadaran yang lebih tinggi dan mulia dalam hidup bermasyarakat
    • serta bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, maupun para leluhur.
      Demikian disebutkan dalam artikelnya Ida Bagus Gede Wiyana yang dalam kutipannya disebutkan juga beberapa istilah penting perihal tentang pelaksanaan karya mamungkah lan ngenteg linggih
      • Upacara Melaspas | bertujuan untuk membersihkan semua pelinggih dari bekas tangan undagi (para pekerja bangunan) agar para Dewata/Bhatara-Bhatari berkenan melinggih di Pura setiap saat.
      • Upacara Ngingkup bertujuan mempersatukan unsur Sekala dan Niskala, agar Ingkup atau Wahya dan Adiatmika, bersatu secara utuh, sehingga terwujud keselarasan dan keharmonisan dll.
      • Rsi GanaDewa Gana dimohon kehadiran serta anugerah-Nya untuk mengubah kekuatan Bhuta Kala, yang cenderung merusak, menjadi kekuatan welas asih, yang melindungi serta memberikan kebahagiaan. 
      • Mapeselang | bagian dari padudusan agung sebagai wujud cinta kasih Hyang Widhi Wasa dengan segala bentuk jenis ciptaan-Nya.
      • Nyenuk | Kedatangan “tamu” para dewata-dewati yang turun dari kahyangan tersebut untuk memberikan waranugraha atau anugrah kepada umatnya untuk atau telah melaksanakan upacara yadnya sehingga berjalan lancar dan sukses.
      ***