Karuna

Karuna adalah sifat dan sikap yang dimiliki seseorang yaitu :
  • Senang bertukar pikiran dengan sesama umat manusia dan menyayangi semua mahluk.
  • Memiliki rasa belas kasihan dan berbudi luhur, yang menghendaki terhapusnya penderitaan segala makhluk.
Sikap ini merupakan aplikasi dari ajaran Catur Paramitha, Dasa Paramartha dan Dasa Krama Paramartha dalam kehidupan bermasyarakat untuk menuju spiritual yang lebih baik agar tercapai kesucian lahir dan bathin.

Karuna juga disebutkan berarti kasih sayang atau cinta kasih.

Selama ini Hindu mengajarkan umatnya untuk senantiasa mengembangkan sifat cinta kasih atau kasih sayang kepada siapapun yang dalam post Mertha Jaya Guna‎ dalam Grup Hindu Bali di Fb juga dikatakan bahwa :
Energi kasih ini merupakan energi positif yang memiliki tingkat yang sangat tinggi, jauh di atas energi yang dihasilkan oleh rasa kebencian
Energi kasih yang terpancar akan sanggup menetralkan energi-energi negatif, baik yang ada dalam tubuh kita, maupun energi negatif yang ada di sekitar kita.
Karena energi kasih ini tingkatannya sangat tinggi, energi ini dapat menyehatkan tubuh. 
Aliran darah menjadi lancar. Kadar gula, asam urat, kolesterol, dan asam lambung, serta zat-zat yang lainnya yang berada dalam tubuh manusia menjadi normal. 
Bahkan, energi kasih ini juga dapat menyembuhkan penyakit, baik penyakit pada tubuh kita sendiri, maupun penyakit pada tubuh orang lain. 

Dengan memancarkan energi kasih seseorang dapat menetralkan energi-energi yang dimiliki orang lain. Hal ini sangat tergantung dengan seberapa kuat pancaran energi kasih yang dihasilkan seseorang.

Energi kasih ini bahkan dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia serumit apapun itu. 
Dengan mengucapkan bahwa Anda mengasihi problem yang menimpa diri Anda, inspirasi akan timbul sebagai jalan untuk dapat menemukan solusinya.
Karuna sebagai salah satu tata susila Hindu dalam lontar Tutur Kumara Tattwa disebutkan bahwa kita hendaknya juga memiliki sifat sayang kepada semua makhluk dan merasa sedih apabila melihat orang lain sengsara.
Karena rasa takut dan ingin menghindar dari kesengsaraan akhirnya juga mengakibatkan diri kita yang terjerumus pada kesengsaraan itu sehingga hendaknya manusia dapat mengubah hidup menuju kebahagiaan duniawi dan rohani yaitu salah satunya dengan cara melaksanakan drwya yadnya bagi semua mahluk berarti menjadikan diri sendiri sebagai penyebab kebahagiaan mahluk tersebut.
***