Prakerti

Prakerti atau pradana adalah unsur badan material sebagai kekuatan kebendaan dimana berpadunya unsur ini menjadi purusa pradana maka disebutkan terciptalah cita, budi, manahahangkara dll sebagai unsur - unsur pembentuk bhuwana agung dan manusia sebagai ciptaan Tuhan.
  • Prakerti sebagai Ibu Prtivi, unsur ciptaan-Nya yaitu alam semesta beserta isinya yang dalam Dwi Aksara menjadi perlambang Rwabhineda, dualitas purusha prakerti untuk semua makhluk hidup yang tercipta.
  • Unsur kebendaan / prakerti yang dalam banten pejati biasanya disimbolkan dengan pangi sebagai salah satu sarwa pala bungkah yaitu tumbuh - tumbuhan yang berbuah 
Pada penciptaan alam semesta ini sebagaimana juga diceritakan oleh mashyura dalam purusa prakerti dimana unsur prakerti ini dahulu disebutkan berevolusi menjadi pancatanmatra yaitu lima benih yang belum berukuran. dan kemudian panca tan matra ini setelah melalui evolusi yang panjang akhirnya menjadi Pancamahabhuta, yakni lima unsur materi.
Unsur - unsur materi ini kemudian membentuk anggota alam semesta, seperti misalnya matahari, bumi, bulan, bintang-bintang, planet-planet, dan lain-lain.
Perkembangan prakerti dari yang satu menjadi yang banyak itu dalam filsafat samkya hinduisme juga disebutkan merupakan suatu perubahan bentuk, suatu transformasi, bukan suatu perubahan tempat. Demikian juga, perubahan itu tidak hanya terjadi dalam satu jurusan saja, melainkan dalam banyak jurusan. Juga disebutkan, bahwa perkembangan prakerti : berkala, 
artinya : ada masa perkembangan dan ada masa perleburan. 
Tiap masa perkembangan ( srsti ) disusul oleh masa peleburan ( paralaya ). Pada masa peleburan itu seluruh keanekaragaman alam semesta ini menjadi terpendam, atau ditidurkan di dalam prakerti. Perputaran masa ini tidak ada batasnya.
 
Tuhan disebutkan yang awalnya menciptakan alam semesta ini seperti bhuana agung dan bhuana alit dalam learning by sharing disebutkan berdasarkan tapa yang memunculkan dua kekuatan yang saling melengkapi yaitu dengan unsur purusa bersifat kejiwaan dan prakerti bersifat kebendaan yang memunculkan zat yang sangat halus yaitu citta yang pada manusia berpengaruh pada Tri Guna yaitu Satwam bersifat bijaksana Rajas bersifat aktif dan Tamas bersifat gelap.

Melalui Prakerti dan Tri Guna maka bergeraklah unsur-unsur yang menjadikan alam semesta seperti :
  • Pramanu (yang dalam widhi tatwa disebutkan unsur unsur yang jauh lebih kecil dari atom atom)
  • Akasaruang / eter dll. 
Pramanu dan akasa sebagai bagian dari panca baha bhuta. unsur ini kemudian berevolusi terciptalah benda-benda brahmanda dalam jagat raya ini, salah satu wujud brahmanda yaitu bumi alam mayapada ini.

Penyatuan dan pemisahan unsur prakerti dalam kehidupan manusia dalam rangkaian beberapa upacara yadnya juga disebutkan sebagai berikut :
  • Penyatuan yang dimulai dengan upacara pawiwahan, dimana unsur prakerti sebagai benih sucinya wanita yang pertemuannya dengan benih purusa akan dapat melahirkan seorang anak manusia agar nantinya terlahir anak yang suputra sebagai dambaan setiap keluarga.
  • Pengembalian atau pemisahannya yaitu dengan upacara mratina yang dalam salah satu daftar istilah yang biasa digunakan dalam upacara ngaben sebagai bagian dari upacara sawa wedana untuk dapat memisahkan unsur - unsur tersebut agar dapat dikembalikan ke sumberNya yang bertujuan untuk ngalepas sang atma dari badan jasmani yang masih dapat membelenggu sebagai akibat masih menyatunya purusa dan prakerti tersebut sehingga hendaknya juga disebutkan menggunakan tirta pangentas untuk dapat memutuskan ikatan purusa dan pradana (prakerti) sang mati guna dikembalikan kepada sumberNya. 

***