Tirta Pangelukatan

Tirta Pangelukatan ("Penglukatan"; "Pengelukatan"; "Panglukatan") adalah tirta yang digunakan untuk membebaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan segala kekotoran fisik, rohani dan spritual agar terlepas dari godaan atau hambatan yang dalam pembuatan dan penggunaannya memiliki beberapa fungsi.

Adapun tirta pangelukatan untuk hal-hal lain,
  • Misalkan tirta pangelukatan pitra yajnya dalam tirta pengabenan, berbeda dengan tirta pangelukatan untuk yajnya lain.
    • Tirta pangelukatan pitra yajnya terdapat dalan lontar Pitra Yajnya,
    • Puja pangelukatan untuk orang sakit dicantumkan dalam lontar-lontar Usadha.
  • Sedangkan mantra untuk pangelukatan disebutkan :
    • Untuk segala sesajen (upakara yadnya) mantramnya: 
      • Om sidhi Guru Srang Sarasat, Om sarwa wighanaya namah, sarwa klesa sarwa roga, sarwa satru, sarwa papa, winasaya namah swaha. ”
    • Untuk mantra yang biasa digunakan oleh para pendeta (atau sulinggih) untuk memujaTirtha penglukatan tersebut dalam tugas kompilasi pemikiran komunikasi ajaran agama Hindu diucapkan sebagai berikut ini :
      • “Om Sang Hyang Ayu munggah pritiwi, pritiwi melomba-lomba, angebeking bwana, om pengelukatan dasa mala, kalukat metu sira anadi dewa, kalukat metu anadi bhujangga, kalukat metu sira anadi jadma manusa, kalukat mameneng kapanggih sukha sugih, saisining rat bwana kabeh, sapangangoning bumi, kelod kauh yeh minagaken, cudha dewa, cudavmanusa. Om sa bata a I na ma ci wa ya”.
Mantra tadi merupakan mantram tirta pangelukatan yang dibuat pendeta. Mantra ini pada hakikatnya bertujuan agar upacara dapat terlepas dari godaan atau hambatan. Penyakit, cacat, musuh, dan papa supaya lenyap semua.
Jika tirta pengelukatan ini dari pamangku atau pinandita umumya dibuat melalui memohon ke hadapan Dewa Siwa atau nuur. Dewa Siwa yang berstana di Pura Besakih (Gunung Agung) puja permohonan tirtanya terdapat dalam mantram puja lontar Sangkul Putih, dalam bentuk puja saa pamangku. Puja pembuatan tirta ini untuk penyucian upakara dan alat-alat kelengkapan upacara.

Sedangkan penggunaan dalam beberapa upacara yadnya sebagaimana disebutkan tirta penglukatan ini berfungsi sebagai berikut :
Terkait dengan upacara nebusin dalam kutipan Bali Express disebutkan sarana untuk memercikkan tirta panglukatan menggunakan enam jenis daun, yakni :
  • alang-alang, untuk menghalangi kembali masuknya pengaruh negatif dalam diri seseorang
  • dadap, kayu sakti yang bisa memberikan peruwatan
  • tulak, 
  • padang lepas,  untuk melepaskan yang bersangkutan dari penyakitnya
  • kelor, untuk menetralisasi energi negatif
  • dan tenggulun yang tumbuh di sekitar Pura Dalem dan dipercaya memiliki kekuatan magis
***