Upacara Kepus Puser

Upacara Kepus Puser adalah upacara yang dilakukan pada saat tali pusar bayi lepas untuk memohon kepada Hyang Kumara agar dapat menjaga dan mengasuh si bayi, yang mana upacara kepus puser ini sebagai bagian dari upacara manusa yadnya.

Sarana banten, waktu upacara dll sebagaimana disebutkan dalam artikel scribd.com, upacara kepus puser ini dijelaskan sebagai berikut :
  • Sarana :
    • Untuk banten penelahan: Beras kuning, daun dadap.
    • Banten kumara : yadnya berupa nasi putih kuning, beberapa jenis kue, buah- buahan (pisang emas), canang lenga wangi, canang burat wangi, canang sari.
    • Banten labaan: yadnya / nasi dengan lauk pauknya.
    • Segehan empat buah dengan warna merah, putih, kuning, dan hitam. Masing-masing berisi bawang, jahe dan garam.
  • Waktu Upacara kepus puser dilaksanakan pada saat bayi sudah kepus pusernya, umumnya pada saat bayi berumur tiga hari.
  • Tempat upacara ini dilaksanakan di dalam rumah terutama di sekitar tempat tidur si bayi.
  • Pelaksana untuk melaksanakan upacara ini cukup dipimpin oleh keluarga yang tertua (sesepuh), atau jika tidak ada, orang tua si bayi.
  • Tata cara
    • Puser bayi yang telah lepas dibungkus dengan kain putih lalu dimasukkan kedalam "ketupat kukur" (ketupat yang berbentuk burung tekukur) disertai dengan rempah-rempah seperti cengkeh, pala, lada dan lain-lain, digantung pada bagian kaki dari tempat tidur si bayi.
    • Dibuatkan kumara (pelangkiran) untuk si bayi, tempat menaruh sesajian.
    • Di tempat menanam ari-ari dibuat sanggah cucuk, di bawahnya ditaruh sajen segehan nasi empat warna, dan di sanggah cucuk diisi dengan banten kumara.
    • Tidak ada mantram khusus untuk upacara ini, dipersilakan memohon keselamatan dengan cara dan kebiasaan masing-masing.
***