Empati

Empati merupakan salah satu contoh dari sikap mardhawa untuk memiliki keinginan agar dapat memberi pertolongan yaitu suatu sikap yang menunjukkan turut merasakan apa yang dia
lami oleh orang lain.

Dan empati juga adalah dasar dari kehidupan bersama yang sehat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa agama tanpa empati berarti agama itu sudah kehilangan inti utamanya.
Dalam ajaran Tat Twam Asi disebutkan bahwa "Menyayangi orang lain sebagaimana halnya menyayangi diri kita sendiri".
Itu berarti bahwa menolong diri sendiri seperti halnya melalui penerapan matulungin yang merupakan bagian dari ajaran karma marga juga disebutkan bertujuan sebagai usaha untuk nantinya agar dapat mencapai jagadhita dan moksa sebagai kebahagiaan yang tidak disusul oleh kedukaan.
Praktiknya berkaitan dengan kebudayaan dalam tugasnya wahyu yaitu disebutkan yaitu dengan mencoba menempatkan dirinya dalam kondisi orang lain dimana sifat empati ini pada hakikatnya ditunjukkan dalam bentuk perasaan “senasib dan seperjuangan” seperti halnya dikatakan :
Berlandaskan sikap paras paros yang dilandasi dengan semangat kekeluargaan menya mabraya untuk selalu saling tolong menolong yang dapat terevitalisasi.
Ini berarti bahwa sikap empati ini bukan sekedar hanya toleransi yang ditunjukkan dalam kehidupan masyarakat beragam budaya, melainkan juga semangat kegotongroyongan atau kerja sama tanpa memandang perbedaan yang ada.
***