Uparengga

Uparengga adalah bentuk perangkat upacara yang merupakan simbul perwujudan Sanghyang Widhi melalui kekuatan sinar suci-Nya.
Berasal dari suku kata upa-re-angga, mengandung pengertian bahwa upa = perantara, re = raditya (sinar suci), dan angga = wujud atau merupakan perwujudan Ida Sanghyang Widhi.
Demikian dijelaskan dalam pemahaman sarana upacara umat Hindu agar perangkat-perangkat tersebut dapat dipahami generasi muda sebagai generasi penerus sehingga kelestariannya dapat berlanjut dari generasi ke generasi.

Dijelaskan lebih lanjut, pada sanggah surya sebagaimana dikutip dari keterangan Bali Express dalam tatanan uperengga ini digunakan juga beberapa sarana seperti :
  • Buah Uduh Peji yang merupakan simbol manifestasi Sang Hyang Widhi sebagai Bhatara dan Bhatari, Dewa dan Dewi yang ikut menyaksikan persembahan umat, dan memberi anugerah sesuai karmanya.
  • Kelukuh Berem yaitu sebuah pelepah pinang yang dibentuk seperti kantong dan berisi berem. Kelukuh merupakan simbol kekuatan Prakerti atau Acetana Sang Hyang Widi. 
    • Prakerti dapat diartikan sebagai kekuatan pada setiap material yang dipersembahkan sebagai sarana memberikan anugerah kepada umat Hindu.
  • Sedangkan klangsah sebagai uparengga yang digunakan sebagai sarana untuk dapat memisahkan kekuatan negatif agar tidak mengganggu kehidupan manusia dalam beryadnya.
***