Maya

Maya adalah sebuah keabstrakan yang bersifat tidak kekal dan selalu mengalami perubahan yang secara niskala disebutkan sebagai sesuatu yang tak berwujud (atau nirupam) namun dipercaya kebenarannya.

Dalam filsafat Sivaisme, energi niskala yang bersifat abstrak juga disebut maya shakti yang terdiri dari vidya maya & avidya maya.
  • Vidya maya dapat membantu evolusi jiwa untuk menyadari sang diri yang sejati, sebaliknya;
  • Avidya maya dapat menimbulkan kesesatan pikiran sehingga memandang yang tidak kekal sebagai keutamaan.
Menurut Siwa Tattwa Bagian I, kata maya dalam Maya Tattwa disebutkan,
  • Maya berarti semu,
  • sedangkan istilah Tattwa dalam hubungan ini berarti filsafat. 
Maya Tattwa berarti filsafat tentang segala sesuatu yang bersifat semu. Maya adalah segala sesuatu yang bersifat tidak kekal dan selalu mengalami perubahan.

Alam semesta beserta isinya inipun dapat juga dikatakan bersifat maya, maka itu selalu mengalami perubahan. 
  • Misalnya dalam hidup ini kita selalu mengalami siang dan malam, panas dan dingin, hidup dan mati, susah senang. 
  • Hanya Tuhanlah yang bersifat abadi, selain daripada itu, semuanya bersifat maya. Kedua sifat cetana dan acetana ini dalam Wrhaspati Tattwa dikatakan bahwa Cetana bersifat kekal dan Acetana bersifat maya.
Maya Tattwa itulah yang menyebabkan semua mahluk menjadi Awidya dan selalu mengalami Punarbhawa. Disamping itu maya juga merupakan Sadhana atau alat bagi orang beriman untuk mencapai kelepasan atau moksa, ketentraman rohani sebagai dasar kebahagiaan abadi.
***