Mantra

Mantra adalah susunan kata-kata suci yang memiliki makna tertentu;
"Pengucapannya menghasilkan vibrasi energi spiritual untuk dapat terhubung dengan yang dipuja."
Dalam ajaran Hindu Dharma, dikenal ada bermacam-macam jenis mantra, yang secara garis besarnya dapat dipisahkan menjadi :
  • Vedik Mantra,
  • Tantrika Mantra; dan 
  • Puranik Mantra. 
Lalu setiap bagian ini selanjutnya dibagi mejadi sattwika, rajasika dan tamasika mantra. 
Mantra yang diucapkan guna pencerahan, sinar, kebijaksanaan, kasih sayang Tuhan tertinggi, cinta kasih dan perwujudan Tuhan, adalah sattwika mantra dan demikian seterusnya seperti dikatakan diptaprana dalam belajar memantra untuk keperluan sembahyang dll.
Sebuah satwika mantra biasanya diawali pranawa "Om", diucapkan dalam doa yang bertujuan untuk dapat :
  • Memuliakan nama Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi Wasa dan para manifestasinya agar memperoleh wara nugraha-Nya.
  • Membangun sugesti diri yang nantinya menjadi "Believe System" atas dasar keyakinan dan kepercayaan agar tercapai tujuan tertentu;
Yaitu dengan pengucapan kalimat mantra yang diulang-ulang seperti contohnya dibawah ini.
    Dan dalam Atharwa Weda disebutkan jumlahnya sampai dengan 5.987 mantra.


    Kata mantra ("sthava atau doa pujian"; sraddha) sejatinya disebutkan juga berakar dari bahasa sansekerta ”mantrana” yang berarti petunjuk atau pembimbing. Mantra adalah susunan kata berpengaruh yang sakral,
    • menghasilkan dampak tertentu bagi tubuh fisik dan pikiran ketika dilantunkan dengan penuh bhakti dan konsentrasi. 
    • sehingga menghasilkan vibrasi energi spiritual
    Setiap satu susunan mantra terdiri dari : 
    • Matra, ukuran yang mengatur nada suara.
    • Dewata, mahluk-mahluk alam luhur.
    • Brahman, maha-kesadaran kosmik
    • Bija, benih yang menambahkan kekuatan pada mantra.
    • Shakti energi yang berbentuk mantra
    • Kilakam atau pilar pendukung yang membuat mantra menjadi kuat.
    Tidak hanya setiap susunan mantra memiliki makna, tujuan dan guna. Setiap unsur kata juga. Misalnya pada kata Hara (kata akustik untuk memuja Shiva).

    Simbol "Ha" menunjukkan ruang etherial dan simbol "ra" menunjukkan segala bentuk energi seperti krya shakti, energi listrik, energi magnetik, dll. Jadi ha + ra berarti : "entitas yang mengontrol seluruh ruang ether dan mengontrol seluruh energi di alam semesta”.
    ***
    Pada waktu mengucapkan mantra-mantra agar selalu memulai dengan mengucapkan pranawa OM yang dalam ongkara sebagai sebuah kajian sastra disebutkan bahwa :
    • Hal ini perlu untuk mengendalikan agar mantra-mantra yang diucapkan itu benar-benar terarah dengan semestinya, dan kemudian diakhiri pula dengan mengucapkan pranawa OM, agar apa yang telah diucapkan itu tidak mudah hilang dari ingatan. 
    • Dengan mengucapkan pranawa Om berarti memuliakan nama Sang Hyang Widhi agar memperoleh wara nugraha-Nya. Demikian pula waktu menuliskan mantra-mantra, agar selalu dimulai dengan menuliskan kalimat “Om awighnamastu” dan diakhiri dengan menulis kalimat “Om Sidhirastu Tat Astu Om”
    ***
    Pengucapan mantra yang berulang-ulang dalam japa mantra sebagai jalan spiritual yang sangat tua, yang sudah ada sebelum weda dituliskan sebagai teks. Japa mantra terutama sangat berguna bagi para sadhaka yang masih gelap bathinnya,
    • Karena Japa Mantra ini disebutkan sebagai cara paling gampang dan paling aman untuk pratyahara (penarikan indriya-indriya dan pikiran), dari kesadaran dunia material menuju kesadaran sejati. 
    • Melalui pengulangan mantra, kita memutar-mutar ulang intisari kesadaran dalam diri. Ini menuntun kita menuju kebangkitan kesadaran dalam diri.
    Ketika suara mantra ini dilantunkan berulang-ulang, vibrasinya bergetar secara simultan dalam diri individu dan sistem kosmik. Ketika pada suatu titik kita berhasil membangun kesejajaran antara vibrasi dalam diri individu dengan vibrasi sistem kosmik, kita dapat merealisasi mantra siddhi seperti samadhi dalam meditasi.
    Demikian dijelaskan arti kata mantra dalam Shakti Yoga oleh Rumah Dharma - Hindu Indonesia.

    Mantra Weda Sruti dalam aneka wajah hindu dalam kemanunggalannya disebutkan dengan jumlah syair suci atau Mantranya sebanyak 20.389. Dilihat dari jenjang kesukarannya, jenis Mantranya dibagi tiga yaitu :
    • Paroksa Mantra yaitu Mantra yang tidak mungkin dapat dipahami oleh siapa saja kalau tidak disabdakan oleh Tuhan.
    • Adyatmika Mantra yaitu jenis Mantra yang baru dapat dimengerti bagi yang dalam keadaan suci lahir batin.
    • Pratyaksa Mantra yaitu jenis Mantra yang dapat dicapai dengan kecerdasan pikiran dan daya nalar yang baik. 
      • Keadaan Mantra Sruti yang demikian itu disebut Prabhu Samhita yaitu kumpulan Mantra yang penuh wibawa, sehingga umat kebanyakan tidak mudah mencapainya.
    Sebagai tambahan disebutkan pula, 
    Bagi yang ingin mempelajari, disebutkan juga untuk hasil yang terbaik dimohon untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke para Sulinggih karena berhasil atau tidak tergantung dari tingkat kesucian dan spiritual kita.
      Demikianlah beberapa hal tentang mantra dijelaskan sebagai susunan kata berpengaruh yang sakral. 
        ***