Pengorbanan

Bahwasanya kebahagiaan mahluk lain itu sangatlah penting, baik itu untuk di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Namun bagi orang biasa, terkadang pengorbanan terdengar sebagai sesuatu hal yang menyakitkan; 
Tapi di jalan dharma dalam yadnya rahasia dikatakan bahwa pengorbanan yang tulus iklas demi kebahagiaan mahluk lain sejatinya merupakan rahasia di balik semua kesadaran paripurna [pencerahan].

Alam Semesta mengajarkan kita :

Sedikit Pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak; karena demikianlah hidup ini.

Dalam Renungan Tentang Dewi Winata Dan Garuda, Kisah Sebuah Persaingan dan Kesadaran Putra Perkasa dapat disimak yaitu :

"Pengorbanan atau pelepasan itu janganlah selalu diartikan menanggung penderitaan dan dalam kondisi yang sangat sengsara."
Bagi orang-orang yang melihat para pahlawan sejati tentu timbul rasa iba, rasa kasihan, dan simpati
Namun bukanlah itu yang diinginkan. 
Karena pengorbanan atau pelepasan adalah tindakan nyata dari pribadi yang luhur, setelah dengan pemahaman dirinya sendiri secara total, dan mendalami kebijaksanaannya dalam hubungannya dengan Alam Semesta, demi kebahagiaan dirinya sendiri dan segenap makhluk.
Pengorbanan atau pelepasan yang terbaik adalah dalam diri kita sendiri. Tiga jenis bara api terus membara dan membakar (merusak) diri kita karena mau dikipasi oleh persaingan itu: keserakahan – kebencian – kebodohan
  • Serakah, karena merasa diri kurang unggul dibanding saingannya, ingin lebih dan lebih, dan ingin disanjung oleh semua orang. [Atau perilaku mau menang sendiri seperti sifat Wena dalam kisah Nisadha
  • Benci [sebagai sifat yang tidak relevan dengan jalan dharma], akan adanya saingan dan tandingan, berusaha terus menandinginya, bila perlu menghabisinya dengan segala cara. 
  • Bodohnya, karena dengan sifat awidya ini, secara tidak sadar dia menghabisi dirinya sendiri pelan-pelan. Karena dirinya akan mudah dimanfaatkan pihak lain tanpa peduli kerugian yang telah dialami. 
Maka, dalam melakukan segala tindakan apapun, kedamaian pikiran wajib dijaga, jangan biarkan bara api dalam diri kita dikipasi persaingan dari siapapun. 
Pengorbanan atau pelepasan sehebat atau semegah apapun jika masih dikotori atau dibakar ketiga bara api ini tetap tidak akan membawa manfaat yang nyata. 
Sebaliknya, walau sedikit atau kecil tindakan nyata yang kita lakukan dengan sepenuh hati yang bening dan bersuka cita seru segenap Alam Semesta, akan membawa manfaat yang dahsyat bagi kita sendiri.
Seperti halnya ditambahkan dalam pelaksanaan upacara mabyakala dengan penggunaan banten bayakaon yang bertujuan untuk memberikan pengorbanan suci kepada mahluk halus (bhutakala) agar tidak mengganggu dalam kehidupan ini.
Dan sebagai renungan pula :
***