Wisesa

Kata wisesa sama maknanya dengan pradnyan yang berarti pintar atau ahli.

Dan kadangkala di Bali sebagaimana disebutkan :
  • Orang yang pradnyan atau wisesa atau ahli merupakan orang yang paling tepat untuk menimba, belajar, atau memperoleh ilmu pengetahuan sesuai dengan keahlian (kewisesaan) orang tersebut. 
  • Orang yang wisesa adalah guru yang patut digugu dan ditiru untuk bidang yang menjadi keahliannya.
Dimana dalam mengenal Catur Guru, kita hendaknya juga disebutkan berkewajiban untuk selalu hormat dan bhakti kepadaNya seperti halnya kepada Guru Wisesa yaitu pemerintah yang menjadi guru bagi seluruh rakyatnya.
Dan berkaitan dengan purnama sasih kapat (oktober), dalam Lontar Sundarigama disebutkan pada saatnya bulan penuh ini maka beryogalah Bhatara Paramecwara, Sang Hyang Purusangkara, (setahun untuk Hyang Widhi sebagai Mahadewa dan Maha Purusa), manunggal dengan Bhatari (mewujudkan wisesa Nya), diikuti oleh golongan dewa semuanya.
Maka sepatutnyalah orang-orang suci para sulinggih baik pandita dan pinandita pada hari tersebut melakukan puja stuti dengan memakai tanda / busana sebagaimana mestinya, dan bersiap-siap melakukan puja bakti kehadapan Sang Hyang Candra. Demikian pula disebutkan sembah bhakti kepada Hyang Kawitan dengan mengaturkan bebanten serba suci.
Karena tradisi Bali selalu menempatkan kebenaran itu suci dan indah seperti makna yang terkandung dalam estetika Tri Wisesa sebagai unsur seni dan budaya.
***